• Jelajahi

    Copyright © T I P I K O R
    Best Viral Premium Blogger Templates

    MEI

    Peresmian Monumen Raja Ke-14 Maharaja Tuan Sang Naualuh Damanik: Momentum Kebangkitan Peradaban Lokal dan Nasional

    TIPIKOR
    Minggu, 27 April 2025, 11:35 WIB Last Updated 2025-04-27T18:41:42Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini


    Peresmian Monumen Raja Ke-14 Maharaja Tuan Sang Naualuh Damanik: Momentum Kebangkitan Peradaban Lokal dan Nasional




    Pematangsiantar, 26 April 2025
    Sabtu, 26 April 2025, menjadi hari bersejarah bagi masyarakat Kota Pematangsiantar-Simalungun dan seluruh warga Sumatera Utara bahkan Indonesia. Ribuan masyarakat dari berbagai kabupaten/kota di Sumatera Utara serta dari Pulau Jawa berkumpul untuk menyaksikan Peresmian Monumen Raja ke-14, Maharaja Tuan Sang Naualuh Damanik, sosok pemimpin besar yang menjadi lambang perlawanan, kehormatan, dan harga diri bangsa.



    Acara ini dihadiri oleh berbagai tokoh nasional, pemimpin daerah, organisasi kemasyarakatan, dan pemuda-pemudi yang ingin mengukuhkan komitmen menjaga warisan sejarah dan peradaban bangsa.







    Ketua Umum DPP Generasi Negarawan Indonesia (GNI), Rules Gajah, S.Kom, dalam Wawacara dengan media Tipikor.site menyampaikan bahwa peresmian ini bukan sekadar kegiatan seremonial, tetapi merupakan momentum penting untuk membangkitkan semangat nasionalisme, memperkuat jati diri bangsa, serta meneguhkan karakter kepahlawanan di tengah tantangan zaman.




    Kota Siantar-Simalungun, Kota Bersejarah di Sumatera Utara



    Kota Siantar-Simalungun, tempat berdirinya monumen ini, dikenal sebagai kota kerajaan yang berperan penting dalam perjalanan sejarah bangsa. Kota ini menjadi saksi berkibarnya bendera Merah Putih untuk pertama kalinya di Sumatera Timur/Sumatera Utara, ketika semangat kemerdekaan bergema dan membahana di seluruh penjuru tanah air. Sejarah tersebut menandai kota ini sebagai simbol perlawanan terhadap penjajahan dan penegakan martabat bangsa.



    Monumen Sebagai Simbol Perlawanan Spiritual dan Moral



    Monumen Maharaja Tuan Sang Naualuh Damanik lebih dari sekadar bangunan fisik. Ia berdiri sebagai manifestasi perjuangan spiritual dan moral rakyat terhadap segala bentuk penjajahan yang merampas kedaulatan, harga diri, dan identitas bangsa.


    Monumen ini mengingatkan kita akan pentingnya menjaga dan merawat sejarah, meneruskan semangat perjuangan para leluhur, serta menegakkan nilai-nilai keadilan, kebenaran, dan kebangsaan di tengah perkembangan zaman modern.



    Dalam kesempatan tersebut, Ketua Umum DPP GNI Rules Gajah, S.Kom, juga menegaskan bahwa tugas generasi masa kini adalah melanjutkan api perjuangan itu — tidak hanya melalui pengakuan simbolik, melainkan juga dengan tindakan nyata membangun bangsa yang berdaulat, berkarakter, dan bermartabat di mata dunia.


    "Melalui peresmian monumen ini, kita menyatukan sejarah, memperkuat nasionalisme, dan menggelorakan semangat perubahan menuju Indonesia yang lebih beradab dan berkepribadian," ujar Rules Gajah, penuh semangat.


    Acara peresmian diakhiri dengan prosesi doa bersama lintas agama, pentas budaya lokal Simalungun, parade merah putih, serta penanaman pohon kehidupan sebagai simbol harapan untuk masa depan yang lebih baik.


    Tentang Maharaja Tuan Sang Naualuh Damanik



    Maharaja Tuan Sang Naualuh Damanik adalah sosok raja Simalungun yang dikenal karena keberaniannya dalam melawan penjajahan Belanda dan mempertahankan martabat bangsanya. Kepemimpinannya yang visioner, berakar pada nilai-nilai kebenaran, keadilan, dan spiritualitas, menjadikan beliau sebagai teladan bagi generasi masa kini dan masa depan.


    Tentang Generasi Negarawan Indonesia (GNI)



    Generasi Negarawan Indonesia (GNI) adalah organisasi nasional yang berkomitmen membentuk generasi muda berjiwa negarawan, membangun karakter bangsa, serta memperkuat ketahanan nasional berbasis nilai sejarah, budaya, dan ideologi Pancasila.(Tim)




    Komentar

    Tampilkan

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Terkini